API TAUHID : Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid

Kehadiran novel Api Tauhid ini sangat sesuai dengan perkembangan dunia Islam saat ini. Pada saat dunia Islam dihadapkan dengan persoalan radikalisme dan kaburnya orientasi peradaban."

"Kekuatan sebuah novel sejarah tentu terletak pada kemampuannya dalam menampilkan peristiwa sejarah secara indah dan menawan. Novel yang sarat dengan hikmah sejarah ini berfungsi untuk menjadikan peristiwa lalu sebagai pengingat dan pelajaran bagi generasi sesudahnya. Penceritaan yang menghidupkan kembali (living history) peristiwa sejarah ini, memberikan ibrah yang luar biasa.Inilah keistimewaan dan kelainan novel Api Tauhid ini."

"Kemampuan untuk menghidupkan kembali peristiwa di balik tokoh berpengaruh dan penuh "keajaiban", Sang Mujaddid Badiuzzaman Said Nursi merupakan daya tarik tersendiri dari novel ini."

"Siapa pun yang mengidamkan dan ingin mewujudkan pertemuan berbagai peradaban yang berbeza-beza dalam balutan cinta dan penuh perdamaian - bukan pertentangan dan permusuhan (clash of civilization)- harus membaca novel Api Tauhid ini."

"Ini bukan novel yang hanya bersandarkan sejarah, tetapi menggetarkan. Penulis novel Ayat Ayat Cinta yang legendary itu meramu kisah cinta berbalut kesucian yang mencipta keajaiban. Ya, cinta yang suci selalu melahirkan keajaiban dan keteladanan. Novel Api Tauhid ini membuktikan hal itu. Selamat membaca!"

"Novel sejarah sejarah ini benar-benar pembangun jiwa. Halaman demi halaman yang saya baca telah membuat fikiran saya menjelajah lipatan waktu di mana sang tokoh utama, Badiuzzaman Said Nursi dikisahkan. Ramuan pengalaman dan imajinasi kreacif Kang Abik menjadikan novel ini sarat dengan, nilai-nilai keteladanan." -Taufik Kasturi, Ph.D., Dekan Fakultas Psikologi UMS dan Ketua Asoisasi Psikologi, Perguruan Tinggi Muhammadiyah.