Ceritera Novela: Indigo

Our love is like indigo, a deep mystery, felt in the soul without the need for a single word.

Semesta ini adalah kanvas agung, diwarnai pelbagai rona yang berdansa. Setiap warna adalah bahasa jiwa, menceritakan rasa tanpa suara.

Tetapi ini bukan sekadar tentang warna…

 

DERSIK PILU – AYESHAH AMANI

Zaman kanak-kanaknya tiada pelangi yang menghiasi, hanya awan mendung yang menghambat. Kasih sayang seorang ibu hanya seketika. Hidupnya terumbang-ambing bagai kapal tanpa pengemudinya.

“I’m full of lack. Dalam kamus hidup saya, tak ada yang indah.” - Khaizuran Qisya

“Manusia tak bersifat kamil. Hanya Allah sahaja yang sempurna.” - Ziyyad Ukasyah

Ingin bahagia, namun restu-Nya tak berpihak pada langkah itu.

Benarkah bahawa yang selalu disapa pilu itu akhirnya akan hadir sinar pelangi buat mereka?

What hurts you blesses you.

 

LEONZIO - NSSYA

Di kala cinta dan negara menjadi taruhan, pilihan harus diambil bagai pelayar yang memilih arah angin.

“Aku nak lanjutkan perjuangan dalam medan peperangan.” – Mirza Sadiq

Suatu keputusan terburu-buru menjauhkan kasih di hati.

“Salah aku harapkan kasih pada si dia yang tak sudi!”- Amara Lavina

Berdiri di medan perjuangan, namun rantai cinta bagaikan bintang di langit, sukar dijangkau,

Mampukah mereka menyalakan api cinta yang terpadam oleh batasan negara?

 Pengkhianatan, kekecewaan dan kepercayaan rencana manusia namun lupakah mereka kepada janji si PENGUASA.

 

KING XARIEL - ISHANKENDRIC

Pertemuan mereka sudah ditakdirkan, dia bagaikan raja yang tersentuh panah asmara, jatuh pada si gadis saat kali pertama rasa itu bertamu.

"Mia signora."- RAJA XARIEL ARFAN

"Xariel..."- ANDARA FAREEHA

Di saat menyulam pesona cinta, ancaman muncul dan nyawa menjadi pertaruhan.

Si raja berani melakukan apa saja buat permaisuri hati meski raga sendiri menjadi ganti.

Never touch a king's woman or your life will be the target.

 

Dersik Pilu, kesedihan yang tak terucap. Lenzio menoktahkan perjuangan, dan cinta mati berlabuh di hati King Xariel.