Rasulullah is My Doctor

Sesungguhnya thibbun nabawi (pengubatan cara Nabi) adalah rawatan bagi mengubat dan mencegah penyakit yang sudah terbukti keberkesanannya. Rasulullah s.a.w. berpesan dalam hadith yang direkodkan oleh Imam Bukhari, "Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit, kecuali Dia juga menurunkan ubatnya."

Ilmu perubatan Rasulullah s.a.w. adalah satu cara pencegahan dan penyembuhan penyakit secara praktikal sejajar dengan amalan Rasulullah s.a.w. Baginda bukan sahaja memberi resepi perubatan secara spiritual, malah fizikal juga. Justeru itu, ilmu perubatan ini masih relevan bagi masyarakat moden, memandangkan tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan ilmu perubatan sains moden.

Buku ini sungguh luar biasa. Berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kaedah ini digunakan bagi mengubat beberapa penyakit yang dialami dan berjaya disembuhkan. Semoga perkongsian ini dapat menjadi pengajaran dan inspirasi kepada pengamal medik dan masyarakat awam khususnya umat Islam.  Ini membuktikan apa yang tertulis dalam Al-Quran dan hadith adalah benar dan sempurna.

Pilihan Staf:

Rasulullah Is My Doctor adalah sebuah buku best seller karya penulis asal Amerika, Jerry D. Gray,  yang kini telah mu'alaf dan menjadi Warga Negara Indonesia.
Dalam kehidupan sehariannya, beliau terapkan semua saranan Rasulullah tentang pola hidup sehat dalam keluarganya. Dan ternyata beliau dan keluarganya hidup sehat lahir dan batin, Subhanallah.
Bila kita membaca buku ini akan terbuka tabir yang selama ini menutupi keagungan ajaran Islam. Misalnya bagaimana Islam menganjurkan umatnya untuk rajin berpuasa, rajin berbekam, makan habbatus saudah (jintan hitam), minum madu, dsb.
Semakin kita mendalaminya maka semakin terlihat lah bahwa ajaran islam memang ajaran atau wahyu dari Allah SWT. Nabi Muhammad Saw yang hidup 14 abad lampau dan tidak pernah belajar medik moden ternyata ajarannya tentang ilmu kesehatan sangatlah tinggi nilainya.
Hingga tahun 1996, ilmu kedokteran moden masih menyatakan jumlah sendi 340. Namun, setelah diteliti lagi ternyata ada susunan sendi yang menyatu, jika dipisah-pisah lagi, jumlahnya menjadi 360, sesuai dengan hadith nabi.
Dari kisah inilah, memang tidak disangkal bahwa nabi Muhammad saw adalah seorang doktor. Meski tak ada satu kisah pun yang menceritakan dari mana nabi belajar medik. Tentu saja, sebagai utusan Allah, nabi memiliki ilmu mukasyafah, yang bersifat batiniah. Hanya Allahlah yang mengajarkan ilmu ini. “Dan (juga karena) Allah telah menurunkan kitab dan hikmah kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Karunia Allah sangat besar atasmu (QS. An-Nisa: 113)